ORGANISASI BADAN USAHA DAN PRODUKSI JANGKA PENDEK (SATU INPUT VARIABEL)
Teori produksi terdiri dari beberapa analisa mengenai bagaimana seharusnya seorang pengusaha dalam tingkat teknologi tertentu, mampu mengkombinasikan berbagai macam faktor produksi untuk menghasilkan sejumlah produk tertentu dengan seefisien mungkin. Jadi, penekanan proses produksi dalam teori produksi adalah suatu aktivitas ekonomi yang mengkombinasikan berbagai macam masukan (input) untuk menghasilkan suatu keluaran (output). Dalam proses produksi ini, barang atau jasa lebih memiliki nilai tambah atau guna. Hubungan seperti ini terdapat dalam suatu fungsi produksi.
Fungsi Produksi
Fungsi produksi
didefinisikan sebagai hubungan teknis antara input dengan output, yang mana hubungan
ini menunjukkan output sebagai fungsi dari input. Fungsi produksi dalam
beberapa pembahasan ekonomi produksi banyak diminati dan dianggap penting
karena (Soekartawi, 1990) :
1. Fungsi produksi dapat
menjelaskan hubungan antara faktor produksi dengan produksi itu sendiri secara
langsung dan hubungan tersebut dapat lebih mudah dimengerti.
2. Fungsi produksi mampu
mengetahui hubungan antara variabel yang dijelaskan (Q), dengan variabel yang
menjelaskan (X) serta sekaligus mampu mengetahui hubungan antar variabel
penjelasnya (antara X dengan X yang lain).
Jangka Waktu dalam
Produksi
Setiap proses produksi memerlukan jangka waktu
produksi. Berdasarkan penggolongan input diatas, jangka waktu produksi dibagi
dua, yaitu jangka pendek dan jangka panjang.
Fungsi Produksi Jangka
Pendek
Jangka pendek yaitu
jangka waktu yang mengacu pada satu atau lebih faktor produksi yang tidak bisa
dirubah.Dalam jangka pendek, seorang produsen dapat mengubah input X1 yang
digunakan dalam proses produksinya, akan tetapi tidak bisa mengubah input X2.
Jadi input X2 merupakan input tetap, sedangkan input X1 merupakan input
variabel. Dalam hal ini yang perlu diperhatikan adalah bahwa kurva Total
Produksi dimulai dari titik origin (dengan kata lain tidak mempunyai
intercept); karena jika produsen tidak menggunakan input L sama sekali maka
outputnya juga nol.
Q
= f ( X1, X2,...Xn Xn )
dimana :
Q = output; X1,X2,...Xn =
input variabel; dan Xn = input tetap. Output dapat diubah dalam jangka pendek
dengan melakukan penyesuaian terhadap sumber daya (input) variabel, tetapi
ukuran (scale) usaha adalah tetap dalam jangka pendek. Perubahan tingkat output
dalam jangka pendek ini, merubah pula biaya yang terdiri dari dua kategori
yaitu biaya tetap dan biaya variabel. Biaya
tetap terjadi karena adanya 19 sumber daya tetap, dan biaya variabel terjadi
karena adanya sumber daya variabel.
Pada dasarnya biaya tetap
(fixed cost atau sunk cost) diartikan sebagai biaya yang tidak berubah terhadap
output dalam jangka pendek, meskipun proses produksi tidak berjalan sama
sekali. Biaya variabel (variable cost) didefinisikan sebagai suatu biaya yang
berasal dari input variabel sehingga jika input variabel tidak digunakan, maka
output=0, dan biaya variabel juga 0. Semakin banyak input variabel yang digunakan,
output juga semakin naik dan biaya variabel juga naik. Disamping kedua biaya
tersebut, jangka pendek dalam produksi juga memperhitungkan biaya total, biaya
rata-rata, dan biaya marginal. Biaya total merupakan jumlah dari biaya tetap
dan biaya variabel, biaya ratarata didapat dari penjumlahan biaya marginal
rata-rata dengan biaya total rata-rata, yang mana biaya marginal rata-rata
diperoleh dari biaya variabel dibagi dengan output, sedangkan biaya total
rata-rata merupakan 20 pembagian dari biaya total dengan output. Biaya marginal
diperoleh dari perubahan biaya total dibagi dengan perubahan output.
REFERENSI
Komentar
Posting Komentar